“Kami mendukung penuh Pak Samsudin mewujudkan masterplan Kota Baru. Sebab, pemindahan pusat pemerintahan digagas Sjachroedin ZP, dihentikan Ridho Ficardo dialnajutkan Arinal, awalnya di Kecamaatan Natar, pindah di Jati Agung karena sangat strategis sebagai pusat pemerintahan baru Provinsi Lampung karena pintu Kabupaten Lamtim, Metro, dan Lamsel serta bagus dari sisi ekonomi dan mobilitas pemerintahan,“kata Singgih, Direktur Pusat Studi Advokasi Kebijakan Publik, kepada media ini, (3/9) kemarin malam.
Ia menjelaskan secara administrasi pemerintahan, Kota Baru memiliki sebelah Utara berbatasan dengan Desa Sinar Rejeki dan Desa Purwotani, Jati Agung, Lamsel; Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sindang Anom,Way Sekampung, Lamtim; Sebelah Selatan berbatasan dengan sungai Desa Margo Rejo dan Desa Gedung Agung, Jati Agung,Lamsel; dan Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sumber Jaya,Jati Agung, Lamsel.
“Upaya pembangunan kembali Kota Baru penting menyeimbangkan antara fungsi pemerintahan, fungsi hunian, dan komersial. Saat ini rumah sakit sudah beroperasi dan sudah ada konsumennya, ini jadi fasilitas umum yang jadi tulang punggung,“pungkas Singgih, Direktur Pusat Studi Advokasi Kebijakan Publik, kepada media ini, (3/9) kemarin malam.
Diketahui, Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin, mulai berkantor di Kota Baru, tepatnya di Kantor Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Sabah Balau, Selasa (3/9/2024).
Langkah ini sebagai wujud nyata dari komitmen Pj. Gubernur dalam mendukung pengembangan Kota Baru sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dan pemerintahan baru di Provinsi Lampung.
Pada hari pertamanya berkantor di Kota Baru, Pj. Gubernur Samsudin berkesempatan menerima audiensi dari Pengurus Lazdai dan Baznas Provinsi Lampung, mendengarkan paparan dari Bappeda terkait aset Kota Baru, dan Rapat bersama pimpinan Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung.
Diharapkan kawasan Kota Baru akan semakin berkembang dan menarik investasi yang lebih besar, serta menjadi pusat kegiatan ekonomi yang dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat Lampung. Di kesempatan tersebut, Pj. Gubernur juga melakukan pengecekan 40 unit bus yang bersumber dari hibah Kemenhub tahun 2016-2017 (Als)
.jpg)
