Ilustrasi |
LAMPUNG SELATAN (ANDPOST) - Sebanyak 799 hektare dari total 2.811,75 hektare tanaman padi di Lampung Selatan yang terdampak banjir mengalami puso. Data tersebut berdasarkan hasil verifikasi lapangan petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Tanaman Pangan, Hortikutura dan Perkebunan (DTPH-Bun) Lampung Selatan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DTPH-Bun Lamsel Eka Saputera mengatakan iklim ekstrem telah menyebabkan curah hujan tinggi di wilayah Kabupeten Lampung Selatan.
Akibatnya terjadi banjir yang menyebabkan kerusakan tanaman padi di beberapa kecamatan. Pada Sabtu, 24 Februari 2024, terjadi banjir di Kecamatan Natar dan Kecamatan Palas mengakibatkan tanaman padi terendam banjir seluas 816 hektare.
Lalu pada Rabu, 28 Februari 2024 hujan yang cukup tinggi dan menyebabkan tanggul jebol. Sehingga penambahan luas tanaman padi terkena banjir seluas 1.343 hektare di Kecamatan Ketapang, Candipuro dan Sragi.
Kemudian, curah hujan yang tinggi kembali terjadi pada Sabtu, 2 Maret 2024 menggenangi tanaman padi di 5 kecamatan. Penambahan Iuas lahan sawah yang terkena banjir 950,75 hektare.
Kerusakan akibat banjir atau puso seluas 799 hektare dari 2.811,75 hektare tanaman padi.
“Upaya yang akan kami lakukan yakni memberikan stimulan benih padi kegiatan Cadangan Benih Daerah (CBD) anggaran 2024. Mengusulkan bantuan benih melalui kegiatan TP Provinsi Lampung dan Pemerintah pusat. Memfasilitasi klim Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),” ungkapnya. Seperti dilansir https://www.rri.co.id/daerah/589355/tanaman-padi-di-lampung-selatan-mengalami-puso