Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memprakirakan puncak musim kemarau di Provinsi Lampung tahun 2023 terjadi pada Agustus nanti.
"Hampir seluruh wilayah di Provinsi Lampung akan memasuki puncak musim kemarau pada Agustus," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Meteorologi Lampung Rudi Harianto, di Bandar Lampung, Kamis (27/7/2023).
Perubahan iklim yang tidak menentu menjadi faktor utama kekeringan terjadi. Dampak yang sering ditemukan akibat kekeringan yaitu petani mengalami gagal panen.
Lantas, bagaimana cara mengatasi kekeringan lahan pertanian supaya tetap bisa panen?
Pasalnya, jika lahan pertanian mengalami kekeringan maka sumber pangan untuk kebutuhan sehari-hari makin berkurang. Untuk itu, Anda perlu mencari cara bagaimana cara mengatasi kondisi kekeringan tersebut.
Cara Mengatasi Kekeringan Lahan Pertanian
Lahan pertanian yang mengalami kekeringan memang cukup menyulitkan para petani, lantaran terancam gagal panen. Meski begitu, ada berbagai cara yang bisa para petani lakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.
Simak berbagai caranya berikut ini.
1. Pembangunan Embung atau Long Storage
Prinsip pembangunan embung yaitu menampung air dalam jumlah yang sangat besar saat musim hujan tiba. Air tersebut kemudian dimanfaatkan petani saat musim kemarau melanda, sehingga air hujan tidak terbuang sia-sia. Untuk mengalirkan air dari penampungan embung tersebut, Anda bisa mengalirkannya melalui parit atau pipa.
Untuk proses pengaliran air yang lebih cepat, Anda bisa menggunakan pompa air Honda. Terdapat berbagai jenis pompa air dengan kapasitas maksimum pengairan yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan.
Pembangunan embung ini bisa dilakukan menggunakan dana kolektif antar petani. Bisa juga dengan melakukan pengajuan kepada pemerintah. Sejauh ini, pemerintah juga memfasilitasi pembuatan embung ini untuk kesejahteraan petani di Indonesia.
2. Melakukan Pembangunan Sumur Bor
Cara lain yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi kekeringan lahan pertanian ialah melakukan pembangunan sumur bor. Anda bisa membangun sumur bor dengan kedalaman yang bisa mencapai 100 meter atau lebih. Kemudian, Anda bisa mengambil air dari dalam tanah secara alami dan dialirkan menuju lahan pertanian.
Untuk mengisap air dari sumur bor, Anda memerlukan pompa air. Pilih pompa air dengan fitur self feed time yang bermacam-macam. Sebagai gambaran, untuk jenis pompa air WB20XN NF memiliki daya tarik air 110 detik untuk kedalaman 5 meter.
Jika sumur bor yang Anda buat mencapai 100 meter, maka Anda hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk melakukan pengairan di lahan pertanian yang mengalami kekeringan. Sangat efisien bukan?
3. Meminimalisir Penggunaan Bahan Kimia Berbahaya
Tanah yang terkena berbagai jenis bahan kimia berbahaya seperti pestisida atau zat kimia lainnya membuat tanah menjadi tidak mampu menyimpan air hujan dengan baik. Apalagi zat kimia ini digunakan dalam waktu yang lama. Dalam hal ini, tanah menjadi lemah dan tidak berfungsi dengan optimal.
Upayakan untuk menggunakan bahan kimia sebagai pupuk seperlunya saja. Sisanya, Anda bisa menggunakan bahan organik supaya tanah bisa menyerap air hujan dengan baik. Alhasil, gagal panen saat terjadi kekeringan lahan pertanian bisa diminimalisir.
4. Melakukan Reboisasi dan Penghijauan
Cara mengatasi kekeringan lahan pertanian lainnya dapat dilakukan dengan reboisasi dan penghijauan di area pemukiman warga maupun jalan besar. Salah satu manfaat reboisasi yaitu melestarikan kesuburan tanah yang bisa dijadikan sebagai lahan pertanian. Reboisasi juga dapat menjaga struktur tanah agar tidak rusak.
Proses reboisasi dan penghijauan ini perlu dilakukan sebelum musim kemarau tiba, karena penghijauan tidak bisa dilakukan secara mendadak. Anda bisa bekerja sama antar petani untuk melakukan hal ini untuk meminimalisir terjadinya gagal panen akibat kekeringan.
Reboisasi dan penghijauan juga dapat mengurangi permasalahan polusi udara akibat emisi gas buang dari kendaraan dan pabrik. Hal ini yang kemudian berpengaruh terhadap perubahan suhu udara yang mengakibatkan curah hujan di bawah normal. Perubahan suhu udara ini yang akhirnya menjadi penyebab utama kekeringan melanda daerah tertentu.
5. Melakukan Pompanisasi dengan Pompa Air.
Pompanisasi merupakan proses mengaliri lahan pertanian dengan cara memompa air dari sumber air terdekat dengan lahan pertanian. Untuk mengalirkan air dengan lebih mudah dan cepat, Anda bisa menggunakan pompa air yang memiliki teknologi eksklusif.
Saat Anda melakukan pompanisasi, penting juga untuk memperhatikan sistem perpipaan agar bisa mengalirkan air ke lahan pertanian dengan mudah. Untuk itu, Anda perlu mengecek spesifikasi pompa air yang hendak digunakan.
Mengetahui spesifikasi pompa air akan membuat Anda bisa menyesuaikan kebutuhan debit air yang diperlukan lahan pertanian dengan lebih mudah. Cara mengatasi kekeringan lahan pertanian pun bisa diatasi dengan maksimal dengan proses pompanisasi ini. Para petani yang berpotensi gagal panen pun bisa diminimalisir.