TULANGBAWANG BARAT (ANDPOST) - Warga di Kecamatan Batu Putih dan Gunung Agung Kabupaten Tulangbawang Barat mengeluhkan rusaknya jalan provinsi di wilayah setempat.
Jalan yang menghubungkan Kabupaten Tulangbawang dan Tulangbawang Barat tersebut diketahui sudah lama tidak kunjung diperbaiki.
Bahkan saat musim penghujan jalan tersebut terlihat berubah bak kubangan kerbau.
Agus Saputra, tokoh pemuda Kecamatan Batu Putih mendesak Pemprov Lampung melalui Dinas Bina Marga Bina Konstruksi (BMBK) agar tidak tutup mata atas buruknya kondisi ruas jalan itu.
“Kami meminta segera diperbaiki karena sudah banyak korban seperti anak sekolah jatuh, serta mobil terperosok di kubangan jalan itu, apalagi saat musim penghujan turun,” jelas Agus, Kamis (6/4/2023).
Dirinya menuturkan, kerusakan jalan provinsi itu dimulai dari Tiyuh Pancamarga melewati Tiyuh Mulyo hingga menuju wilayah Unit II Tulangbawang.
Apalagi jalan tersebut juga sehari-harinya kerap dilintasi warga khususnya petani.
Lantaran menjadi satu-satunya akses jalan untuk mengeluarkan hasil bumi ke wilayah Tulangbawang.
“Jalan ini menjadi satu-satunya jalan menuju ibu kota, baik ke Tulangbawang Barat maupun wilayah Unit II Kabupaten Tulangbawang,” paparnya.
Menurut Agus buruknya kondisi jalan ini, sudah dirasakan warga selama lebih sepuluh tahun.
Selama itu pula, setiap pergantian Gubernur tak pernah tersentuh pembangunan jalan.
“Jalan kami ini, seingat saya sudah puluhan tahun tidak di perbaiki. Apalagi saat ini musim penghujan, becek dan berlumpur,” ungkapnya.
Bahkan dia menyebut, lubang di tengah jalan di ruas itu ada yang mencapai kedalaman hingga 50 sentimeter.
“Kalau hujan becek seperti kubangan kerbau, tapi kalau musim panas berdebu, sampai jalan tidak terlita kalau ada kendaraan melintas karena di tutupi debu,” papar Agus.
Hingga kini warga diwilayah setempat sudah lelah mengusulkan perbaikan jalan di ruas jalan itu ke Pemkab Tubaba maupun ke Pemprov Lampung.
“Meski sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, tapi nyatanya sampai sekarang belum tersentuh perbaikan," tegasnya.
"Kami sudah lelah, capek berharap ada perbaikan, berserah diri saja kepada Tuhan, Allah SWT,” tandasnya.