LAMPUNG TIMUR (ANDPOST) - Kembali beras bansos Bulog disoal, pasalnya, beras tersebut terindikasi tidak mengacu pada surat Direktorat Jendral Pemberdayaan Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat.
Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH), sesuai ketentuan menerima beras berstandar medium dengan harga 10 ribu 13 rupiah. Per kilogramnya. Fakta masyarakat mendapatkan beras yang kisaran harga nya dibawah 10 ribu perkilo gram.
Diketahui Kementrian Sosial, dan telah memberikan kuasa kepada Pemberdayaan Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat, selanjutnya bertindak sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), demi terealisasinya bansos tersebut KPA telah mempercayakan kepada Perusahaan Umum (Perum) BULOG, sebagai penyedia, Bulog menyediakan dan menyalurkan Bantuan Sosial Beras, dengan harga satuan beras 10 ribu 13 rupiah per kilogram.
Hasan, salahsatu warga dikecamatan Batanghari Nuban, menyampiakan informasi kepada media ini, dimana masyarakat pada wilayah Batanghari Nuban dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur beberapa waktu lalu mendapatkan Bantuan Sosial (Bansos) beras dari program PKH tambahan, untuk 3 bulan.
Sayangnya, tambah Hasan, beras tersebut tidak sesuai harapan, bahkan dinilai krang layak dikonsumsi, diduga beras tidak lagi murni standar, namun dioplos.
,"Iya kami duga beras ini sudah dioplos, tidak lagi murni sesuai anjuran, seharga 10 ribu lebih, tapi ini dibawah harga standar, saya masih banyak itu kalau ada yang ingin bukti," tambah Hasan.
Rana Deya Kepala Bidang (Kabid) Perlindungan Jaminan Sosial (Linjamsos) pada Dinas Sosial Kabupaten Lampung Timur Jumat 06/11/20.
Diruang kerjanya, Kabid Linjamus Dinas Sosial mengatakan, terkait adanya keluhan yang disampaikan masyarakat atas kondisi beras bansos tersebut.
,"Kita Dinas Sosial hanya sebatas menyajikan data KPM kepada pihak penyelenggara pusat, selebihnya kita tidak banyak faham kualitas beras yang dikirim langsung kepda KPM, tapi perihal adanya keluhan ini, tentu kita akan lakukan koordinasi dengan pihak Bulog," terang Rana Deya.
Sementara pihak perum Bulog belum berhasil dimintai konfirmasinya, saat dihubungi, para pihak tidak sedang berada ditempat.
PEWARTA : FIRDAUS
EDITOR : M.ANDRE.W
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar