Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melalui Dinas Perdagangan setempat menggelar pasar lelang komoditas agro. Pasar lelang merupakan program Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang memiliki tiga pilar program utama.
“Pasar lelang komoditas agro merupakan media interaksi di sektor agro di Provinsi Lampung, yang saat ini memanfaatkan teknologi informasi berbasis web untuk mendukung visi Pemprov Lampung Rakyat Lampung Berjaya,” kata Kepala Dinas Perdagangan Lampung Satria Alam melalui rilis dari Humas Pemprov Lampung, Rabu, 11/9/2019.
Dia mengatakan, Lampung merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki kontribusi dan berperan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional. Untuk itu, pihaknya berharap pasar lelang mampu mengintegrasikan pola kerja sama yang baik antara petani, pedagang, dan konsumen.
Ketua panitia pelaksana Ofrial menyatakan, kegiatan pasar lelang mengacu pada dasar pelaksanaan DIPA program pengembangan anggaran perdagangan dalam negeri. Tujuannya, selain memperpendek mata rantai perdagangan, juga meningkatkan nilai tambah. Kemudian, memfasilitasi petani, kelompok tani, dan Gapoktan dengan para pembeli.
“Sebanyak 60 peserta yang mengikuti kegiatan pasar lelang. Mereka merupakan petani, para pedagang, pengepul, para eksportir, mitra AEKI Lampung, dan industri makanan,” ujarnya.
Sementara itu, Tjahya Widayanti, Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kemendag mengatakan, komoditas-komoditas unggulan di Provinsi Lampung lebih identik dengan varietas kopi dan pisang. Akan tetapi, banyak yang ditawarkan para peserta di pasaran lelang kerupuk kulit ikan, varian kue khas Lampung ketan durian, serta sayuran agro yang ditanam tanpa pestisida.