 |
| Doktor H.Andi Surya Bakal Calon Walikota Metro 2020 |
Saat ini, sikap individualisme telah menjangkit pada jiwa bangsa Indonesia terutama masyarakat perkotaan, Di kehidupan perkotaan terjadi kesenjangan sosial yang sangat jauh jarak perbedaanya, sehingga terjadi banyak dikotomi-dikotomi di sendi masyarakat sosial perkotaan.
Nilai-nilai kebersamaan dikehidupan perkotaan telah tergerus oleh Virus individualisme, individualisme membuat bangsa ini lupa akan budaya leluhur yang mengutamakan “Gotong Royong dan berazaskan kekeluargaan.’’
Momentum peringatan bulan bakti gotong royong masyarakat Tahun 2019 oleh Karang Taruna Kota Metro dengan gerakan bersih kota, (23/06/2019) lalu patut dilanjutkan karena kegiatan ini adalah bentuk kepedulian Karang Taruna kepada Kota Metro.
Saat itu, Camat Metro Timur, Lurah Iringmulyo, serta pengurus Karang Taruna Kota/Kecamatan/Kelurahan kompak untuk membersihkan kota.
Dengan semangat dan jiwa kemandirian tidak ada keluh kesah hiruk pikuk penyampaian aspirasi, demontrasi unjuk rasa seperti saat ini, mungkin sistem pada waktu itu tidak ada ruang untuk menyampaikan aspirasi karena dominasi kekuasaan.
Hal ini mungkin dapat menjadi renungan kita bahwa Warga Kota Metro dengan spirit kemandirian melaksanakan Gotong Royong penuh makna. Kebersamaan menciptakan kebersihan demi kenyaman warga beraktivitas dalam keseharian.
Gotong Royong adalah pembantingan tulang bersama, pemerasan keringat bersama, amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagian semua (Soekarno 01 Juni 1945). Kalimat yang disampaikan Bung Karno beberapa tahun yang silam selain menjadi salah satu pengertian makna gontong royong juga sebuah pesan kepada Bangsa Indonesia untuk tetap menjaga salah satu ciri bangsa; sifat gontong royong.
Budaya gotong royong dapat memberikan manfaat bagi kehidupan bermasyarakat, dan berwarga negara antara lain: meringankan beban pekerjaan yang harus ditanggung, menumbuhkan sikap sukarela, tolong menolong, kebersamaan, kepedulian dan kekelurgaan antara sesama anggota masyarakat.
Harapan tokoh pendiri bangsa tersebut di atas dan semangat kemandirian warga Kota Metro mungkin dapat memberikan energi inspirasi kita saat ini, apapun tantangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara haruslah kita jawab dengan segala tindakan, terobosan, kreasi, inovasi meraih prestasi dengan teknologi.
Kemudian semua ini marilah kita lakukan dengan sepirit kemandirian merajut kebersamaan, keterbukaan senasib sepenanggungan menghadapi tantangan, wujudkan impian harapan menggapai kesejahteraan dengan ciri Bangsa Indonesia bergotong royong. Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil, tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna.
