Sosialisai pembangunan keluarga berencana di Ketapang, Lampung Selatan, Jumat (22/2/2019). |
LAMPUNG SELATAN (Andpost) - Masih dalam rangka mensosialisasikan program kependudukan, BKKBN bersama mitra kerja Komisi IX DPR RI kali ini melakukan sosialisasi pembangunan keluarga berencana di Desa Ketapang, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, Jumat (22/2/2019).
Hadir dalam acara Kepala BKKBN Provinsi Lampung Uliantina Meiti yang didampingi Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pembangunan Keluarga (KSPK) BKKBN Lampung Anggit Wardoyo, Komisi IX DPR RI yang diwakili Wakil Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PWNU Lampung Mursaidin, camat, dan lurah setempat. Kegiatan tersebut juga diikuti ratusan peserta baik remaja maupun dewasa, pengelola atau kader remaja, organisasi masyarakat, penyuluh KB dan warga setempat.
Wakil Ketua Lakpesdam PWNU Lampung Mursaidin mengatakan saat ini generasi muda hampir seluruhnya memiliki gadget atau gawai. Sehingga kemajuan teknologi yang saat ini tak dapat dibendung lagi dapat mempengaruhi budaya dan kearifan lokal bangsa Indonesia. "Sebagai orang tua, kita harus berperan mengawasi anak. Kemajuan teknologi saat ini kita sebagai orang tua juga harus paham dalam menghadapinya. Karena dari kemajuan teknologi ini ada sisi positif dan negatifnya. Maka, jangan sampai anak kita terjerumus ke dalam sisi negatifnya," kata dia.
Dia mengungkapkan angka generasi muda di Lampung selatan yang terkena narkoba juga cukup tinggi. Sehingga orang tua yang memiliki anak remaja juga dibutuhkan kontrol dan peran yang lebih. "Paling rawan itu, masa anak SMA. Biasanya kalau sudah SMA, anak sekolah lebih jauh karena dianggap sudah mandiri. Disinilah anak remaja mulai merasa bebas karena pengawasan orang tua jauh. Ini yang biasanya menyebabkan adanya kenakalan remaja, generasi muda yang terlibat narkoba atau pergaulan bebas," ujar dia.
Dia mengatakan disitulah pentingnya peran orang tua yang peduli dengan menggiring pemikiran dan wawasan anak untuk menjadi generasi muda atau generasi milenial menjadi generasi yang berencana. "Sebagai anak remaja itu harus memiliki rencana. Baik itu rencana pendidikan lebih lanjut dan rencana keinginan bekerja. Karena generasi muda adalah generasi yang bakal melanjutkan pembangunan bangsa yang akan datang," kata dia.
Sementara itu, Kepala BKKBN Lampung Uliantina Meiti mengatakan sebagai orang tua yang memiliki anak remaja wajib memiliki rasa curiga kepada anak. "Walapun sudah dewasa dan kita anggap mandiri, orang tua juga harus mengawasi anak agar tidak terjerumus kepada hal yang negatif. Cara yang dilakukan bisa saja memeriksa kamar anak seperti laci maupun isi tas anak. Dengan seperti itu, setiap perilaku anak yang menyimpang, orang tua akan mengetahuinya dan langsung dapat memberikan teguran dan membimbing anak untuk ke arah yang lebih baik," kata dia.
Sebagai orang tua yang memiliki anak remaja, kata dia, harus bisa memahami anak mulai dari peran ibu dan bapak yang sama-sama berperan mendidik anak. "Jangan hanya ibu saja yang konsen mendidik anak. Peran bapak itu juga penting untuk tumbuh kembang anak yang baik," katanya