LAMPUNG UTARA - Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian, Kabupaten Lampung Utara, I Made Wirata, Selasa (9/4/2019) mengatakan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara komitmen Pengembangan Agensi Hayati melalui pemakaian pupuk dan pestisida kimia untuk mendorong peningkatan produktifitas hasil panen tanpa disadari petani telah merusak struktur organik dalam tanah dan memusnahkan ragam agensi hayati yang berperan menopang kesuburan tanah.
Guna mendorong peningkatan produktifitas hasil panen, Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Utara mendorong petani di wilayah itu mengembangkan ragam agensi hayati untuk memicu kesuburan tanah.
Kepala Seksi Metode dan Informasi Penyuluh Pertanian, Dinas Pertanian, Kabupaten Lampung Utara, I Made Wirata |
Sawah organik di Wonomarto, Kotabumi, Lampung Utara |
"Bila itu telah dilakukan, tahapan kedua, adalah menghidupkan ragam agensi hayati dalam tanah untuk memecah unsur organik mikro dan makro agar dapat optimal diserap tanaman," katanya.
Pada tahapan inilah produktifitas akan mengalami kenaikan secara siknifikan. Untuk mengupayakan pengembalian kesuburan tanah itu, pihaknya mulai 2019, mendorong petani melalui tenaga penyuluh bekerja sama dengan tim teknis terkait seperti Laboratorium Proteksi Tanaman Pangan, Desa Semuli Raya, Kecamatan Abung Semuli, mengembangkan ragam agensi hayati.
Desa itu mengembangkan bakteri Peanybacillus yang akan memecah unsur hara agar mudah di serap tanaman sekaligus mencegah penyakit kerdil akar, hawar pelepah dan penyakit blash pada tanaman padi.
Melalui penyuluhan pihaknya akan terus mendorong kelompok tani di wilayah untuk mengembangkan ragam agensi hayati yang lainnya. "Bila aplikasi penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki struktur tanah yang diperkaya dengan agensi hayati dilakukan, maka produktifitas hasil panen dapat terdongrak naik dan petani Lampung Utara akan selangkah lebih maju menuju pertanian modern yang berkelanjutan," ujarnya (ADV)
Jurnalis : Aldo