• Latest News

    Sabtu, 16 Maret 2019

    Dinas PU Respon Keluhan Warga Gedong Pakuon, Potret Drainase Tersumbat, Janjikan Normalisasi

    Bandarlampung ( Andpost) - Petugas Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung mengambil foto drainase tersumbat di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Gedong Pakuon, Kecamatan Telukbetung Utara, Jumat (15/3/2019).


    Warga setempat telah mengeluhkan kondisi drainase itu. Selain terdapat tumpukan sampah, drainase tersebut mengalami pendangkalan atau sedimentasi.

    Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Bandar Lampung Rizky Agung menjelaskan, petugas mengecek titik drainase yang tersumbat untuk menindaklanjuti laporan warga.

    "Kami tadi baru survei ke titik drainase yang tersumbat. Hari ini (Sabtu, 16/3/2019) sudah mulai kami kerjakan (perbaiki). Solusinya, kami bongkar dan bersihkan sedimennya," kata Rizky.

    Kondisi drainase yang buruk di Jalan Basuki Rahmat, Gedong Pakuon, sejatinya hanya satu contoh dari banyaknya drainase yang bernasib serupa di Bandar Lampung. Catatan Dinas PU Bandar Lampung, setidaknya ada 18 titik drainase di Kota Tapis Berseri yang memerlukan perbaikan, bahkan pembangunan baru.

    Rizky telah mengungkap rencana pembuatan dan perbaikan drainase di 18 titik itu pada pertengahan Februari 2019. Rencana tersebut sudah memasuki tahap tender pelaksana proyek.

    "Titik-titiknya antara lain di (Kelurahan) Kangkung, Bumi Kedamaian, Labuhan Ratu, dan lainnya. Ini ada yang bangun baru, ada juga yang normalisasi (perbaikan)," ujarnya.

    Pembuatan dan perbaikan drainase di 18 titik tersebut akan menggunakan dana yang teralokasi dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2019. Nilainya sebesar Rp 6,5 miliar.

    Kembali ke kondisi drainase di Jalan Basuki Rahmat, Gedong Pakuon, petugas Dinas PU Bandar Lampung akan membongkar drainase sepanjang 500 meter itu. Mulai dari depan kantor Dinas Perhubungan Bandar Lampung hingga depan Gedung DPRD Bandar Lampung.

    "Kami turunkan satgas (satuan tugas). Untuk alat berat, masih di (Kelurahan) Way Lunik (Kecamatan Panjang). Kita lihat besok. Kami akan bagi satgas yang turun. Antara lain di Jalan Sultan Agung, Jalan Yos Sudarso, Pasar Panjang, Kecamatan Enggal, dan SMP Negeri 5," papar Rizky.

    Ia menambahkan, jumlah drainase yang sudah mendapat perbaikan usai banjir beberapa waktu lalu mencapai 10 unit. Di antaranya di Jalan Gatot Subroto; Jalan H Komarudin, Kecamatan Rajabasa; SMPN 5; dan lainnya.

    Keluhan Warga

    Keluhan masyarakat terkait buruknya kondisi drainase sudah sering muncul. Termasuk soal drainase yang tersumbat di Jalan Basuki Rahmat, Gedong Pakuon.

    Sejumlah warga Gang H Nurdin, Jalan Basuki Rahmat, mengungkap air kerap meluap jika hujan dengan intensitas tinggi akibat drainase yang tersumbat sampah.
    "Kalau hujan besar, air sih masuk ke siring. Tapi, karena tersumbat sampah dan ada timbunan pasir (sedimentasi), jadinya meluap. Sampai masuk ke rumah-rumah warga," tutur Saiful (43), warga setempat.

    Pantauan awak Jiurnaliat, Jumat, drainase sepanjang sekitar 20 meter itu berada di tepi jalan, seberang Gedung Polisi Militer. Sampah tampak menumpuk pada drainase. Selain itu, terdapat pula pasir yang tebal.

    Warga menjelaskan, air yang meluap hingga ke permukiman warga jika hujan dengan intensitas tinggi bisa setinggi lutut orang dewasa.

    "Sebenarnya siring ini dalamnya sekitar 1 meter sampai dasar. Tapi, gara-gara sedimentasi, tingginya jadi cuma 30 centimeter. Tertutup pasir, juga sampah," kata Saiful.

    Yuli (38), pemilik warung makan di Jalan Basuki Rahmat, dekat Gang H Nurdin, kerap kebanjiran jika hujan turun dengan intensitas tinggi.

    "Kalau hujan deras, banjir. Air masuk ke warung saya. Pinggiran jalan pernah sampai jebol," ujarnya.

    Menurut Yuli, lingkungan sekitar sudah langganan terendam air apabila musim hujan.

    "Setiap musim hujan, pasti was-was, takut banjir. Apalagi, posisi warung saya ini rendah, air jadi cepat masuk," terang Yuli. "Sudah 10 tahunan jualan di sini. Sering banjir kalau musim hujan," imbuhnya.

    Warga pun berharap ada solusi dari instansi terkait.

    "Semoga cepat ada penanganan. Gali lagi dan betulkan siring yang mampet supaya aliran air bisa lancar," kata Saiful.

    Lurah Kawal

    Lurah Gedong Pakuon, Musa Saleh telah melapor ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bandar Lampung terkait buruknya kondisi drainase itu. BPBD, menurut dia, sudah meneruskan laporan ke Dinas PU setempat.

    Pihaknya berharap adanya solusi agar tidak terjadi banjir lagi gara-gara drainase yang tak berfungsi optimal.

    "Mungkin perlu perbaikan oleh instansi terkait karena cuaca saat ini cukup ekstrem," ujarnya.

    Musa pun merespons positif langkah Dinas PU yang telah menurunkan petugas untuk mengecek kondisi drainase.

    "Hari ini (Jumat) sudah ada petugas Dinas PU yang datang melakukan survei. Saya sempat bertemu dengan petugas yang ke lokasi," katanya.

    Musa mengungkapkan, petugas Dinas PU memotret titik drainase yang mampet, dari bagian bawah hingga bagian atas.
    "Petugasnya memfoto. Saya bilang, tolong ya, (perbaikan) segera. Soalnya sekarang masih musim hujan. Kata petugasnya, secepatnya akan ada perbaikan," ujarnya.

    Pihaknya pun siap mengawal proses normalisasi drainase. Termasuk, mengajak masyarakat untuk turun membantu.

    "Nanti bantuannya bisa berupa tenaga swadaya masyarakat. Artinya, air minum dan makan seadanya, kami siap," kata Musa.

    Perlu Lubang Kontrol

    Pihak Kelurahan Gedong Pakuon menyatakan tidak sanggup mengeruk sampah-sampah yang menyumbat drainase tersebut. Apalagi, alat dan armada di kelurahan masih terbatas.

    "Nggak mungkin dengan alat dan kendaraan yang kami punya. Terbatas. Kalau kami keruk sumbatan sampah-sampah itu, nggak kurang dari 10 truk untuk mengangkut sampah-sampahnya. Volumenya (sampah) terlalu banyak," kata Lurah Gedong Pakuon, Musa Saleh.

    Jika normalisasi drainase nanti terlaksana, pihaknya mengusulkan pembuatan lubang kontrol pada drainase tersebut. Tujuannya untuk mengantisipasi agar drainase tidak kembali tersumbat.

    "Minimal (setiap) empat meter, ada satu (lubang kontrol). Empat meter, ada satu. Itu untuk penanggulangan ke depannya," ujar Musa (*)






    • Netizen Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Dinas PU Respon Keluhan Warga Gedong Pakuon, Potret Drainase Tersumbat, Janjikan Normalisasi Rating: 5 Reviewed By: harian andalas post
    Scroll to Top