• Latest News

    Sabtu, 16 Maret 2019

    Kelangkaan Pupuk Subsidi di Lamteng Disebabkan Tidak Ada Pengiriman Kios

    Bandarlampung (Andpost)- Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Perdagangan dalam melansir alokasi dan realisasi penyaluran pupuk subsidi di Lampung Tengah
    Tercatat, Alokasi 1 th (ton) / Alokasi s.d Maret (ton) / Realisasi s.d Maret (ton) / % 1 th / % sd Maret, yaitu ZA : 2.500 / 700 / 627 / 25% / 89%.

    Sedangkan SP-36 : 8.000 / 2.500 / 2.883 / 36% / 115%. Kemudian, NPK Phonska : 28.000 / 10.050 / 6.758 / 24% / 67%. Terakhir, Petroganik : 3.600 / 1.100 / 942 / 26% / 85%.

    Demikian dikatakan Kepala Bidang Perdagangan mewakili Kepala Disdag Pemprov Lampung, Ir.Ofrial, kepada Journalist, kemarin

    Untuk Kec. Kota Gajah, dikatakan Ir.Ofrial tidak ada alokasi ZA, SP-36, Phonska & Petroganik di Bulan Januari dan Februari 2019 di Kecamatan Kota Gajah,
    "Sehingga tdk ada pengiriman ke kios pada bulan tsb. Secara riil kondisi pertanaman di kecamatan tsb saat ini sedang mulai panen," ujarnya.
    Alokasi SP-36 pada bulan Maret 79 ton, saat ini sudah ditebuskan 102 ton. Sedangkan alokasi NPK di Bulan Maret 205 ton, sudah ditebuskan 30 ton hari ini mulai didistribusikan. Pada hari ini juga sedang ditebuskan 200 ton NPK Phonska untuk Kota Gajah.

    "Kami maksimalkan dalam minggu ini semua tebusan tsb diatas dapat terdistribusikan semuanya," kata Ir.Ofrial

    Dia juga menuturkan, untuk posisi Stock Per 12 Maret 2019, total Propinsi Lampung (ton) : ZA : 10.355, SP-36 : 7.055, Phonska : 38.980, Petroganik : 7.335

    Stock di GP Lampung Tengah, ZA : 594 ton, SP-36 : 1.023 ton, Phonska : 4.096 ton dan Petroganik : 433 ton.

    Diberitakan sebelumnya, Petani di Kecamatan Kotagajah keluhkan pupuk bersubsidi jenis NPK, Ponskha dan SP-36 tidak tersedia di kios-kios pengecer.

    Kondisi itu ujar petani sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir.

    Tak hanya kali ini saja, kondisi kosongnya pupuk ujar petani, sudah sering terjadi setiap kali musim tanam.

    Petani resah, karena pada masa musim tanam (MT) 2019, padi yang baru ditanam membutuhkan pemupukan awal.

    Sumarna, petani dari Kelompok Tani Mekar Rahayu, Kampung Kotagajah timur, mengaku kecewa karena pupuk NPK dan Ponskha tidak tersedia di kios pengecer setempat.

    Padahal lanjutnya, tanaman padi MT satu 2019 sangat membutuhkan pemupukan awal.

    "Bagaimana kami bisa melakukan pemupukan awal kalau pupuk saja kosong. Kami memohon kondisi ini diatasi oleh pemerintah. Jangan setiap musim tanam pupuk tidak pernah ada di kios resmi," katanya, Sabtu (16/3/2019).

    Keluhan yang sama juga disampaikan dari Tia, Warga Tanjung Perak, Kecamatan Kotagajah.

    Dia mengeluhkan tidak adanya stok pupuk subsidi jenis NPK dan SP 36

    Dua jenis pupuk bersubsidi tersebut dikatakan tidak tersedia di kios-kios pengecer selama dua pekan terakhir.

    "NPK Phonska dan SP 36 yang kosong di kios. Kalau Urea, masih banyak. Sudah dua pekan terakhir kosongnya. Kami meminta distributor bisa menyalurkan ke Kecamatan Kotagajah secepatnya," ujar Tia.

    Lebih lanjut ia menjelaskan, bila pemupukan awal terlambat dikhawatirkan berpengaruh terhadap menurun tingkat produksi gabah.

    Beberapa kios-kios pengecer di Kecamatan Kotagajah, menjelaskan, sejak awal 2019, hanya pupuk subsidi jenis Urea yang lancar pendistribusiannya di tingkat kios dan petani.
    "Kalau untuk Urea, stok kita di kios banyak. Tapi untuk jenis NPK Ponskha dan SP-36 tidak ada stok alias kosong sama sekali. Karena memang belum ada pengiriman sejak awal 2019 ini," kata Zul, pemilik kios subsidi di Kampung Kotagajah Timur.(*)
    • Netizen Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Kelangkaan Pupuk Subsidi di Lamteng Disebabkan Tidak Ada Pengiriman Kios Rating: 5 Reviewed By: harian andalas post
    Scroll to Top