Harianandalaspost.com - Para petani kelapa di Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus akhir-akhir ini menjerit. Pasalnya, harga jual buah kelapa belakangan ini merosot tajam.
Harga kelapa ukuran Super yang sebelumnya Rp4.000 per buah kini turun drastis jadi Rp2.500 per buah. Begitu juga dengan buah kelapa ukuran BS, sebelumnya Rp3.000 per buah kini merosot jadi Rp1.500 per buah.
Sejumlah petani pun dibuat kalang kabut dengan harga kelapa yang di luar dugaan. Akibatnya, mereka hanya bisa pasrah tanpa bisa berbuat banyak.
“Sejumlah petani kelapa, terutama kami petani kelapa di Pekon Dadirejo, Kecamatan Wonosobo, hanya bisa pasrah karena harga kelapa sekarang turun drastis, ” kata salah seorang petani buah kelapa Sugito, kemarin (16/1).
Amin, petani lainnya menuturkan, turunnya harga buah kelapa ini sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Menurutnya, anjloknya harga jual kelapa menyebabkan para petani merugi. Bagaimana tidak, sebab biaya perawatan dan panen tidak sebanding dengan harga jual.
“Meski harga kelapa sangat rendah kami terpaksa tetap menjual hasil panen. Sebab jika dibiarkan kelapa bisa busuk dan kebutuhan hidup sehari-hari bisa terancam,” ungkapnya.
Sementara itu, Edi, salah seorang pengepul kelapa mengakui adanya penurunan harga kelapa dalam beberapa pekan terakhir. Menurutnya, turunnya harga kelapa disebabkan menumpuknya stok buah kelapa di pusat penampungan di Jakarta.
“Kelapa ini biasanya dikirim ke pusat, di Jakarta. Informasinya banyak pasokan kelapa dari daerah lain seperti Sulawesi dan Kalimantan, sekali masok pakai kapal tongkang. Jadi stok kelapa dipusat kemungkinan masih banyak, sementara pasokan dari daerah lain termasuk Tanggamus, khususnya Kecamatan Wonosobo tersendat, dan berdampak pada menurunya harga jual kelapa di tingkat petani maupun pengepul, ” jelasnya (radartanggamus.com)