Harianandalaspost.com _ Kepala Bulog Divisi Regional (Divre) Lampung, Attar Rizal mengatakan, provinsi Lampung melalui Bulog telah melakukan penyerapan gabah sebanyak 80.843 ton atau sebesar 70,30 persen dari target 115.000 ton yang telah ditetapkan pemerintah tahun 2018.
Tahun ini, Pemerintah menetapkan target serapan gabah petani seluruh Indonesia sebesar 1,8 juta ton. Provinsi Lampung sebagai salah satu dari 12 sentra tanaman Padi ditarget dapat menyerap gabah petani sebesar 102 ribu ton.
“Sebagai salah satu daerah sentra, Lampung masuk sebagai provinsi keenam dari urutan capaian tonase pengadaan secara nasional, serta sebagai provinsi kelima besar dari persentase capaian target secara nasional,” kata Attar, Rabu (23/1).
Untuk dapat memenuhi target yang telah ditentukan pada 2019, pihaknya membutuhkan adanya evaluasi kegiatan pengadaan tahun lalu. Bahkan, kata dia, Bulog Lampung juga telah melakukan koordinasi dengan stakeholders terkait untuk menindaklanjuti kendala-kendala di 2018.
“Kita juga melakukan koordinasi untuk menyusun rencana dan strategi, berdiskusi untuk saling memberikan data dan informasi dalam rangka bersinergi untuk bersama mewujudkan pengadaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” tambahnya.
Rapat koordinasi (Rakor) tersebut, kata dia, telah digelar di ruang pertemuan anggrek Begadang Resto lantai 3, Selasa (22/1). Ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari kesepakatan rakor Sergap 7 Januari 2019 serta rakernas pembangunan pertanian tanggal 14 Januari 2019 di Jakarta.
Tidak hanya sekedar berkoordinasi tim, sambung dia, rakor juga digelar dalam rangka memberikan simulasi uji kualitas yang dilaksanakan oleh pemeriksa Unit Bisnis Jasa Survey dan Pemberantasan Hama (UB-Jastasma) Bulog. Sehingga diharapkan dapat mensosialisasikan gabah/beras yang sesuai yang sesuai dengan ketentuan inpres no. 5 tahun 2015 yang dapat diterima gudang Bulog.
“Rakor ini sebagai sarana untuk dapat menyamakan persepsi untuk memiliki tujuan yang sama yakni ingin mensejahterahkan petani dan juga kepentingan untuk memupuk stok cadangan beras pemerintah yang dikelola Perum Bulog demi ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. (Rilis)