PESAWARAN (Andpost) – Sebanyak 500 hektar sawah di Kecamatan Wayhilau Kabupaten Pesawaran gagal panen karena kekeringan akibat musim kemarau. Praktis, petani di wilayah tersebut menjerit.
Diungkapkan Sumarak warga setempat, akibat musim kemarau tahun ini kami dipastikan tidak bisa panen. Karena semua sawah alami kekeringan.
"Iya mas, di musim kemarau ini kami Warga Wayhilau tidak bisa panen. lahan seluas 500 hektar yang ada sudah nampak terlihat kering hingga tanahnya mengalami retak-retak ini. Ini dampak kemarau," keluhnya.
Ia menjelaskan, lahan seluas 500 hektar yang terancam gagal panen ini terletak di Desa Mada Jaya. "Saya dan petani yang ada di sini sangat heran sekali. Padahal sawah di sini merupakan sawah irigasi bukan tadah hujan," katanya.
Permasalahannya,lanjut Sumarak, ini dikarenakan air Sungai Wayhilau yang biasanya mengaliri sawah, sudah tidak mampu lagi mengaliri sawah yang ada.
"Nah dengan keadaan demikian, petani sawah di sini sangat khawatir sekali apa bila ini tidak segera disikapi pastinya kami tidak bisa panen," tukasnya.
Berkaitan dengan hal ini, Sumarak berharap Pemkab Pesawaran, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran dapat turun ke lokasi guna melakukan pendataan dan memberikan solusinya.
"Petani di sini hanya meminta bagaimana caranya padi yang sudah ditanam tidak mati akibat kekeringan," tandasnya (*)
"Iya mas, di musim kemarau ini kami Warga Wayhilau tidak bisa panen. lahan seluas 500 hektar yang ada sudah nampak terlihat kering hingga tanahnya mengalami retak-retak ini. Ini dampak kemarau," keluhnya.
Ia menjelaskan, lahan seluas 500 hektar yang terancam gagal panen ini terletak di Desa Mada Jaya. "Saya dan petani yang ada di sini sangat heran sekali. Padahal sawah di sini merupakan sawah irigasi bukan tadah hujan," katanya.
Permasalahannya,lanjut Sumarak, ini dikarenakan air Sungai Wayhilau yang biasanya mengaliri sawah, sudah tidak mampu lagi mengaliri sawah yang ada.
"Nah dengan keadaan demikian, petani sawah di sini sangat khawatir sekali apa bila ini tidak segera disikapi pastinya kami tidak bisa panen," tukasnya.
Berkaitan dengan hal ini, Sumarak berharap Pemkab Pesawaran, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Pesawaran dapat turun ke lokasi guna melakukan pendataan dan memberikan solusinya.
"Petani di sini hanya meminta bagaimana caranya padi yang sudah ditanam tidak mati akibat kekeringan," tandasnya (*)
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar