BANDARLAMPUNG - SEBAGAI operator pemerintah dalam bidang pangan dan logistik, Perum Bulog mengemban tugas untuk menjaga ketahanan pangan di negeri ini. Ketahanan pangan tidak hanya berbicara mengenai ketersediaan dari pangan itu sendiri, tapi juga mengenai kemudahan dan kemampuan untuk mendapatkannya.
Menjawab persoalan tersebut, Perum Bulog membentuk jaringan pemasaran yang dinamai Rumah Pangan Kita (RPK). RPK ialah gerai penjualan pangan pokok milik masyarakat yang dibina Perum Bulog dengan tujuan untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
RPK juga merupakan jaringan distribusi pangan yang dimaksudkan untuk kegiatan stabilisasi harga dan pelayanan program-program pemerintah, sesuai dengan penugasan pada Perum Bulog yang tertuang pada Perpres No 48 Tahun 2016. Penugasan tersebut antara lain berupa pengamanan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen.
Perum Bulog menargetkan pembentukan 100 ribu RPK dalam kurun dua tahun mendatang. Perluasan RPK di setiap wilayah merupakan strategi menstabilkan harga pangan sekaligus memperluas segmen bisnis ritel dengan membuka kemitraan usaha berbasis kerakyatan.
RPK diharapkan menjadi pasar alternatif yang akan mendekatkan produsen dengan konsumen yang membutuhkan komoditas pangan berharga murah dan sehat. Di RPK, konsumen dapat memperoleh kebutuhan pangan sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Dengan demikian, fungsi stabilisasi harga pangan diharapkan tidak hanya terjadi saat operasi pasar murah, tapi juga melalui RPK yang beroperasi setiap hari.
Agar harga pangan terus stabil, Bulog membuka peluang bagi BUMN lain ataupun swasta untuk mendistribusikan produk melalui RPK. Untuk itu, dibutuhkan sinergi antar-BUMN di sektor pangan guna memperkuat sektor pangan nasional.
Mengajak masyarakat
Melalui RPK, Perum Bulog pun mengajak masyarakat luas untuk ikut serta menjaga ketersediaan dan stabilisasi harga pangan pokok. Masyarakat yang tergabung dalam Jaringan RPK ini disebut sebagai Sahabat RPK.
Mereka yang akan bergabung sebagai Sahabat RPK tidak dipungut biaya pendaftaran. Cukup melengkapi syarat-syarat yang ditentukan, seperti syarat administrasi berupa seperti kartu identitas, surat keterangan dari RT/RW (perorangan), izin usaha dari kelurahan (toko), serta SIUP dan NPWP bagi calon Sahabat RPK berbentuk koperasi atau organisasi.
Di samping syarat administrasi, calon Sahabat RPK diharuskan memiliki tempat sebagai gerai (outlet) penjualan. Outlet tersebut dapat memanfaatkan tempat kosong di rumah, seperti teras atau garasi.
Setelah pengajuan dan persyaratan tersebut dipenuhi, lokasi calon Sahabat RPK akan disurvei pihak Bulog setempat. Lokasi itu akan mempertimbangkan berbagai aspek, yaitu tempat tinggal/usaha, lingkungan sekitar, akses jalan, serta titik sebaran RPK yang sudah ada. Langkah terakhir ialah penetapan sebagai Sahabat RPK setelah proses verifikasi dokumen dilakukan dan lulus survei lokasi.
Selanjutnya, Sahabat RPK melakukan pembelian terhadap berbagai jenis komoditas agar dapat dinyatakan aktif dan melakukan repeat order selanjutnya yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan penjualan. Komoditas pangan strategis yang dijual di RPK ialah Beras Kita, Gula Manis Kita, Minyak Goreng Kita, Daging Kita, dan pangan pokok lainnya dengan branding 'Kita'.
Sahabat RPK juga akan diberi media promosi secara gratis seperti spanduk nama, X-banner harga, kartu nama, sertifikat, serta kartu anggota dan promosi dalam akun media sosial resmi RPK. Selain mendapatkan hak-hak seperti di atas, sahabat RPK mempunyai kewajiban untuk menaati aturan HET yang telah ditetapkan Perum Bulog untuk menjaga stabilisasi harga di tingkat konsumen.
Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok, Bulog Bentuk 100 Rumah Pangan
Kenaikan harga kebutuhan pokok yang senantiasa terjadi menjelang hari-hari besar membuat susah masyarakat. Operasi pasar yang dilakukan Bulog dirasa kurang efektif karena terbatasnya armada.
Untuk mengatasi persoalan itu, tahun ini Bulog membentuk 100 rumah pangan kita (RPK) di Mojokerto dan Jombang. Selain menjamin ketersediaan kebutuhan pokok di tengah masyarakat, dengan RPK Bulog menjamin harga stabil.
Wakil Kepala Bulog Sub Divisi Regional Surabaya Selatan, Anita Andreani mengatakan, RPK merupakan konsep bisnis saling menguntungkan antara Bulog dengan masyarakat. Dengan modal awal Rp 5 juta, masyarakat bisa menjadi sahabat RPK untuk berdagang aneka kebutuhan pokok dengan harga lebih murah.
"Program RPK ini tujuan Bulog membantu menstabilkan harga kebutuhan pokok di masyarakat. Kami ingin menjamin ketersediaan dan mendekatkan akses kebutuhan pokok di masyarakat. Ketika terjadi gejolak harga, kami pastikan harga tetap stabil," kata Anita kepada wartawan, Jumat (9/12/2016).
Tahun ini, lanjut Anita, pihaknya menargetkan membentuk 100 RPK di Mojokerto dan Jombang. Sejak digulirkan Juni lalu, sampai hari ini Bulog baru membentuk 87 RPK. Sebanyak 53 unit di Kabupaten Mojokerto, 20 unit di Kota Mojokerto, sedangkan 14 unit di Kabupaten Jombang.
"Tahun depan kami menargetkan setiap desa ada RPK. Tahun 2018 satu dusun satu RPK sehingga akses masyarakat terhadap kebutuhan pokok semakin dekat," ujarnya.
Untuk membuka RPK, kata Anita, syaratnya cukup mudah dan bisa dilakukan semua orang. Selain mempunyai tempat untuk berjualan dan mengantongi izin usaha dari ketua RT, masyarakat cukup menyediakan modal awal Rp 5 juta. Modal awal itu untuk belanja dagangan kebutuhan pokok dari Bulog. Meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, bawang putih, telur ayam, tepung terigu.
"Kualitas barang kami jamin, barang yang kami suplai ke RPK kami ambil langsung dari penggilingan sehingga masih fresh. Sahabat RPK juga bisa memilih barang yang paling laku untuk dijual," terangnya.
Dengan bergabung menjadi sahabat RPK, Anita menjanjikan sejumlah keuntungan kepada masyarakat. Bulog menyediakan jasa pengiriman sehingga sabahat RPK tak perlu repot belanja barang dagangan. Pemesanan cukup melalui telepon dengan ketersediaan barang yang terjamin.
"Harga lebih murah dibandingkan pasar, 5-10 persen sehingga akan diminati masyarakat," sambungnya.
Selain itu, keuntungan yang diberikan Bulog kepada sahabat RKP juga tergolong lumayan. Harga jual gula pasir dipatok Rp 12.100 per Kg, beras ekonomis Rp 8 ribu per Kg, beras medium Rp 9 ribu per Kg, beras premium Rp 11.500 per Kg, bawang putih Rp 31.500 per Kg, telur ayam Rp 18 ribu, minyak goreng Bulogmart Rp 12.650 per liter, minyak goreng Fortune Rp 11.600 per liter, minyak goreng Sunco Rp 13.500 per liter, tepung terigu Segitiga Biru Tp 8 ribu per Kg.
"Harga penjualan di RPK kami tentukan, sahabat RPK tak boleh menjual di atas harga ketentuan kami. Karena keuntungan yang kami berikan sudah lumayan, antara Rp 300-1.500 per kilogram," tandasnya.
Manisnya keuntungan menjadi sahabat RPK sudah bukan isapan jempol. Seperti yang dirasakan Sri Utami (27), warga Dusun Tegalsari, Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Dengan modal awal Rp 5 juta, dia membuka RPK di rumahnya sejak 6 bulan yang lalu. Kini omzetnya pun berkembang menjadi Rp 8 juta per minggu.
"Laba sehari Rp 100-150 ribu. Yang paling laku gula, beras, minyak goreng, dan telur. Karena harganya lebih murah dibandingkan toko lain," ungkapnya (^)