• Latest News

    Rabu, 13 Desember 2017

    Menelisik Komitmen PT Aman Jaya, Perusahaan Perkebunan Sawit di Bandarlampung (Bagian.2)

    Aliansi Keramat dan GRPK Gugat Anggaran Pembangunan (ist)
    BANDARLAMPUNG : Aliansi 15 LSM yang tergabung dalam Aliansi Keramat merilis perkiraan biaya dan hasil perusahaan perkebunan sawit di Provinsi Lampung, setelah masa tanaman bisa di panen sekitar umur 4 tahun.

    'Kami melansir perkiraan biaya dan keuntungan perkebunan sawit setelah tanaman bisa di panen per hektarnya. hasil hitungan kasarnya, kami kirim lewat surat elektronik,"kata Jurubicara Aliansi Keramat, yang juga ketua GRPK, Arifudin kepada redaksi melalui sambungan telepon selulernya,Rabu (13/12/2017)
    Dalam rilisnya, Aliansi Keramat membeberkan bahwa asumsi perhitungan didasarkan ketika tanaman sawit berumur 4 tahun yaitu perkiraan 0,5 ton/hektar per bulan.
    Komponennya terdiri dari Biaya Panen; pertama Biaya untuk ongkos tukang panen per janjang Rp. 600
    1 jt umur 4 th sekitar 3-5 kg => 150 janjang = 90.000rb. Selanjutnya,  Biaya transportasi Rp. 100 rp per kg.
    500 kg x 100 = 50.000 rb. sehingga Total Biaya Produksi panen sekitar Rp. 140.000/HA per bulan.
    Kemudian, asumsi hasil anen umur 4 th (0,5 ton perbulan). Per kilo 1700 rp. Artinya 0,5 ton (500 kg) x 1700 = 850 rb.
    Kata Arifudin, hasil akan naik seiring dengan umur tanaman; Perkiraan sebagai berikut : Tahun ke 6 – 10 => 1,2 ton – 1,5 ton per HA tiap bulan;  Tahun ke 11 – 15 => 1,6 ton – 2,5 ton per HA tiap bulan.
    Jadi pada tahun ke 4 bisa mendapatkan hasil panen per HA per bulan sekitar 700 rb per bulan. Jika dihitung secara sederhana 700 rb x 36 bulan = 25 jt-an.
    Modal yang dikeluarkan sekitar 17 jt per HA sampai umur 4 th. Ada selisih 8 jt-an yang bisa dipakai untuk ongkos produksi selama 3 th tersebut (dari umur 4 th – 7 th).
    "Jadi estimasi saya pada umur 7 th atau setelah sawit menghasilkan yaitu umur 4 th, dimana ini berarti ada masa 3 tahun yang dibutuhkan supaya BEP setelah panen. Masa BEP yang sebenarnya sendiri saat umur 7 th. Setelah umur 7 tahun dimana hasil yang didapat untuk tiap HA juga naik sedang biaya produksi untuk pupuk, pemangkasan daun, penyemprotan relative sama dengan sebelum 4 th. Biaya yang naik adalah biaya ongkos panen dan ongkos transportasi (biaya untuk mengangkut hasil panen) sampai pabrik,"tukas Arifudin
    Pada akhir rilisnya, Aliansi Keramat mempersilahkan pembaca untuk menghitung secara detailnya.
    "Terkait dengan kasus PT Aman Jaya dengan warga Batu Suluh, silahkan pembaca hitung sendiri tingkat kemampuan perusahaan untuk memberikan CSR,"pungkas Arifudin (*)

    • Netizen Comments
    • Facebook Comments

    0 Post a Comment/Comments:

    Item Reviewed: Menelisik Komitmen PT Aman Jaya, Perusahaan Perkebunan Sawit di Bandarlampung (Bagian.2) Rating: 5 Reviewed By: harian andalas post
    Scroll to Top