BANDARLAMPUNG _ Politeknik Negeri Lampung terus berkreasi dan berimprovisasi mendukung Program Swasembada Pangan Presiden Jokowi dan Pemerintah Provinsi Lampung melalui pengembangan dan peningkatan produksi ikan khususnya ikan air tawar berkualitas dengan harapan mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan industri pengolahan. Demikian dikatakan Dwi Puji Hartono S.Pi., M.Si, Staf Pengajar Program Budidaya Perikanan Politeknik Negeri Lampung
Dwi Puji Hartono S.Pi., M.Si menjelaskan Unit Produksi Perikanan sejak berdiri tahun 2013 telah melakukan produksi ikan baik benih ikan maupun ikan konsumsi dengan berbagai komoditas ikan air tawar seperti ikan lele, ikan nila dan ikan Patin. Sejak tahun 2014, melalui kerjasama dengan PT Central Proteina Prima, Unit produksi perikanan polinela melakukan fokus pengembangan produksi ikan patin konsumsi untuk memenuhi kebutuhan industri olahan ikan di PT Central Proteina Prima.
"Saat ini pemasaran produk ikan patin konsumsi yang dihasilkan sepenuhnya diterima oleh PT Central Proteina Prima untuk memenuhi kebutuhan bahan baku olahan ikan baik di Lampung maupun di Jakarta. Dengan penerapan teknologi budidaya yang intensif serta penggunaan bibit yang berkualitas, produk ikan patin yang dihasilkan memilikikriteria ukuran > 900 gram per ekor, daging berwarna putih dan kadar lemak yang rendah dengan lama waktu pemeliharaan 6-7 bulan,"ujarnya
Produksi ikan patin di unit produksi perikanan polinela dilakukan dengan bekerjasama dengan PT Central Proteina Prima. PT Central Proteina Prima berperan sebagai pemasok pakan ikan serta penampung produksi ikan patin segar untuk digunakan sebagai bahan baku olahan ikan.
Pada akhir pen jelasannya, Dwi Puji Hartono S.Pi., M.Si menegaskan melalui pengembangan program Ipteks bagi inovasi dan kreativitas kampus (IbIKK) tahun 2017, unit produksi perikanan terus mengalami pengembangan baik sarana produksi maupun sarana penunjangnya.Produksi ikan patin yang dihasilkan pada tahun 2014 mencapai 18 ton tahun 2016 mencapai 26 ton dan pada tahun 2017 telah mencapai 32 ton. (*)