BANDARLAMPUNG - Dalam rangka meningkatkan produktivitas usaha pengolahan Beras Siger di Provinsi Lampung, Politeknik Negeri Lampung bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Lampung berhasil melakukan diversifikasi dan komersialisasi produk berbasis beras siger dan meningkatkan pemahaman konstituen tentang manfaat produk Beras Siger.
Menurut Ir. Beni Hidayat, M.Si, ketua tim dari Politeknik Negeri Lampung, kegiatan ini juga merupakan salah satu rangkaian kegiatan Hibah Pengabdian Masyarakat untuk skim Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD).
Ditambahkan oleh Dr. Zoelkarnaen, S.T., M,Si, Kabid IPTEK Balitbangda Lampung, produk Beras Siger ini telah dilaunching sebagai produk pangan lokal unggulan Provinsi Lampung sejak akhir Tahun 2012 dan sejak tahun 2015 melalui Instruksi Gubernur Lampung Nomor : 521/1159/11.06/2015 diinstruksikan untuk disajikan sebagai menu makanan di kantor/instansi/hotel di Provinsi Lampung.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan selama 2 hari, pada hari pertama berupa pemberian materi pertama, Pembinaan keberadaan kelompok wanita tani (KWT) Beras Siger oleh Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Ir. Ida Rachmawati,
Kedua, Upaya-upaya peningkatan produktivitas Beras Siger dan pengolahan aneka produk berbasis beras siger, oleh Ir. Beni Hidayat, M.Si, Ketiga, Succes Story pengelolaan usaha berbasis bahan local, oleh pengusaha sukses Yussy Akmal, dan
Keempat, aksesibilitas pasar dan modal, oleh Bank Indonesia. Pada hari kedua dilakukan praktik pengolahan aneka produk berbasis beras siger, yaitu brownies beras siger, sengkulun beras siger, lemper beras siger, putri salju beras siger, dan nastar beras siger, dan praktik pengemasan produk beras siger.
Kegiatan pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta dari 4 kelompok wanita tani (KWT) yaitu KWT Togasari, Tulang Bawang; KWT Kenanga, Margomulyo, Lampung Selatan: KWT Melati, Pringsewu; dan KWT Cahaya Sejahtera, Lampung Utara.
Menurut Beni, hasil kegiatan pelatihan telah ditindaklanjuti oleh KWT, dan saat ini KWT-KWT peserta pelatihan telah mengaplikasikan hasil-hasil yang diperoleh dari kegiatan pelatihan.
"Produk brownies, lemper, dan sengkulun dari beras siger yang kami produksi telah sering dipesan oleh kantor kecamatan Jati Agung untuk acara-acara rapat di kecamatan, demikian ditambahkan oleh Ibu Ngatemi dari KWT Kenanga. Produk-produk olahan dari beras siger juga cukup popular di Kecamatan Abung Semuli, menurut Zuhrifa dari KWT Cahaya Sejahtera, masyarakat tertarik karena produk olahan dari beras siger ini adalah produk yang baik untuk kesehatan,"pungkasnya saat menyelenggarakan pelatihan diversifikasi dan komersialisasi produk berbasis beras siger pada tanggal 3-4 Agustus 2017 yang lalu, bertempat di Hotel Grand Anugerah dan Politeknik Negeri Lampung.(*)
