Presiden Joko Widodo dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyaksikan Latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), di Bukit Tanjung Datuk, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, Jumat (19/5/2017 |
BANDARLAMPUNG : Andre Wahyudi, pengamat politik sekaligus Kordinator Advokasi ELSAM Lampung mengatakan, Presiden Joko Widodo tak akan tertarik bersanding dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dalam Pilpres 2019.
Hal itu diungkapkannya, melihat elektabilitas Panglima TNI yang terus meningkat hingga 2,8 persen.
"Jokowi terihat tidak tertarik menggandeng Gatot, karena dengan terus meningkatnya elektabilitas, Panglima TNI berpotensi berhadap-hadapan dengan Jokowi," katanya di kawasan Komplek Kantor Gubernur Lampung, Bandarlampung, Senin (9/10/2017).
Terpisah, Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun mengatakan, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo berpeluang dalam bursa calon Presiden RI pada 2019 mendatang.
Dari hasil survei Median, Jenderal Gatot menempati urutan kelima dari 10 tokoh nasional, dengan elektabilitas 2,8 persen.
"Jenderal Gatot tetap tetap berpeluang (Capres 2019)," kata Rico Marbun saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Senin (2/10/2017) seperti dilansir pada http://wartakota.tribunnews.com/2017/10/03/survei-median-elektabilitas-jenderal-gatot-nurmantyo-untuk-jadi-capres-2019-cuma-28-persen?page=2
Hasil survei Median, dari 10 tokoh nasional yang ada, posisi Jokowi tetap teratas dengan persentase sebesar 36,2 %. Sementara, Prabowo Subianto tetap menjadi pesaing terberatnya, yaitu 23,2 %.
Di urutan ketiga ada nama Susilo Bambang Yudhoyono dengan suara 8,4% suara. Urutan keempat ditempati oleh Anies Rasyid Baswedan dengan perolehan 4,4%, disusul Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dengan 2,8%.
Kemudian, Wakil Presiden Jusuf Kalla 2,6 % , Hary Tanoesoedibjo dengan 1,5%, Aburizal Bakrie 1,3 %, Ridwan Kamil 1,2 %, dan Tri Rismaharini 1%. (*)
0 Post a Comment/Comments:
Posting Komentar