BANDARLAMPUNG -Ribuan santri se-Lampung dan warga Nahdatul Ulama (NU) menggelar aksi besar-besaran di depan Kantor Gubernur Lampung, Selasa (29/08/2017). Massa menolak pelaksanaan Program Full Day School (FDS) di Lampung karena dinilai merugikan NU dan merusak kultur pendidikan yang sudah ada.
Ribuan massa yang berkumpul juga menggelar doa bersama dan rapat akbar di lapangan Korpri, dengan penjagaan Banser NU dan juga petugas kepolisian. Kegiatan ini juga diikuti sejumlah organisasi yakni Ansor, Fatayat NU, PMII Lampung, IKA PMII, Pencak Silat NU Pagar Nusa, dan sejumlah organisasi NU lainnya.Ketua Pengurus Wilayah Nahdatul Ulama Lampung, Kyai Hj. RM. Soleh Bajuri mengatakan aksi ini digelar untuk menolak FDS yang sudah diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Lampung.
“Kalau FDS ini dipaksakan jelas merubah kultur dan karakter pendidikan yang sudah baik selama ini. Disamping akan mematikan pondok pesantren secara sistematik, FDS juga jadi pintu masuk radikalisme dan intoleransi ke sekolah-sekolah,” ujarnya.Pihaknya juga telah menemui DPRD Provinsi Lampung. dalam pertemuan, DPRD mendukung NU dalam menolak FDS
.“Tadi ketemu DRDD, mereka juga setuju dan akan mengirimkan surat ke Kemendikbud secara lembaga,” tambahnya.Jika Kemendikbud tak ada respon, Soleh Bajuri menegaskan NU Lampung akan lanjut aksi ke pusat. “Kalau tak bergemig, kami akan ke Jakarta. Kami tunggu fatwa munas di Lombok. Kalau pemerintah tetap, kita boikot,” pungkasnya. (*)