Sebelum ngomong panjang lebar mengenai Media Semi Cetak, terlebih dulu saya perkenalkan dahulu penciptanya. Beliau adalah Idi Bantara,S.Hut.T,M.Sc yang merupakan salah satu orang yang berkomitmen ingin memberdayakan masyarakat dari sektor kehutanan. Laki laki murah senyum asal Solo Jawa Tengah ini mengaku membuat alat yang diberi nama MSC tersebut karena tergerak untuk mencari solusi terbaik membuat pembibitan yang efektif dan efesien.
Karenanya saat ditugaskan di Kementerian Kehutanan Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Way Seputih Way Sekampung (BPDAS-WSS) ia menciptakan alat yang diberi nama Media Semai Cetak. Saat ini ia ditugaskan di Persemaian Permanen BBDAS-WSS yang terletak di Desa Karangsari Kecamatan Ketapang Lampung Selatan.
Asal Usul Terciptanya MSC
Kebutuhan akan bibit berkualitas menurut Idi Bantara dan terutama pencapaian jumlah sesuai waktu kebutuhannya sangatlah diperlukan, maka inovasi untuk mencapai tujuan tersebut sangat diperlukan guna mendukung sistem produksi bibit secara mudah dan efesien.
Salah satunya adalah alat pencetak media semai yang menurut Idi disebut dengan Media Semai cetak atau dipopulerkan dengan nama MSC. MSC merupakan solusi mudah memproduksi bibit masal praktis dan tepat guna.
Beberapa keunggulan alat MSC ciptaan Idi Bantara diantaranya MSC mudah dibawa (portable), praktis dalam pemakaian, mudah dalam mengejar pencapaian target produksi dan efesien biaya penyulaman. Alat ini selain digunakan menyemai tanaman hutan, juga bibit holtikultura, perkebunan, digunakan juga sebagai pencetak pupuk tablet. Pekerja yang terampil menurut Idi dalam satu tim 4 orang/ hari mampu memproduksi 50.000 media cetak.
Tujuan dari pembuatan alat pencetak media cetak manual, diantaranya adalah:
1. Terciptanya suatu alat pendukung produksi pembibitan yang sederhana dan efesien.
2. Meningkatkan prestasi kerja pembibitan rakyat yang tepat guna di lapangan kerja.
3. Meringankan beban pengelola dan memudahkan para pekerja pembibitan dalam proses produksi bibit cepat.
Bagaimana sih Penampakan Alat ini?
Alat pencetak media semai sistem sederhana adalah suatu alay yang berfungsi untuk mencetak media semai cetak yang praktis dikerjakan tenaga kerja petani.
Sistem ini pada dasarnya merupakan pengembangan di kebutuhan lapangan pembibitan dan lapangan penanaman agar lebih terukur khususnya prosentase hidup bibit.
Alat pencetak media semai ini terdiri dari atas: rangka cetakan, tuas penekan, alat cetak, pencetak, pelobang media, bantalan, pengungkit.
Dalam pembuatan alat pencetak ini Idi Bantara menjelaskan digunakan media eksperimental dengan tahapan sebagai berikut:
Perancangan alat sederhana pencetak semai manual dengan menghasilkan seratus cetakan media semai diantaranya adalah pembuatan gambar perspektif alat dan menghitung ukuran cetakan.
Setelah perancangan dan penghitungan selesai, tahap selanjutnya adalah: pembuatan gambar kerja dengan ukuran berdasarkan hasil rancangan yang telah dilakukan pada tahap 1.
Pembuatan konstruksi alat pencetak semai media cetak berdasarkan hasil rancangan.
Proses pemindahan bibit ke media tanam
Sosialisasi alat pencetak media semai cetak sederhana khususnya kepada para pengelola persemaian masyarakat.
Pembuatan Media Semai “ala” Idi Bantara:
Pada proses pembuatan media semai cetak, bahan yang diperlukan untuk pembuatan MSC pada dasarnya terdiri dari empat komponen yaitu:
Tanah/topsoil, kompos, cocopeat (parutan sabut kelapa) dan air.
Bahan bahan tersebut diaduk dan dicampur satu sama lain dengan perbandingan tanah: kompos: cocopeat (3:1:1). Sedangkan air ditambahkan secukupnya. Setelah adonan tersebut diaduk dan merata maka selanjutnya dimasukkan kee dalam alat cetak secara penuh dan padat dengan cara menekan alat pada adonan yang telah dimal, kemudian dipress dengan tekanan tertentu sampai didapatkan kepadatan struktur media semai cetak yang diinginkan.
Setelah itu disiapkan alas/bantalan dan media siap dikeluarkan dengan cara ditekan sebelum ditanam benih/kecambah sebaiknya dikeringkan anginkan sementara.
Saat ini Idi Bantara ingin membagikan konsep sederhana yang bisa diaplikasikan ke masyarakat petani untuk bisa melakukan penananaman di lahan yang mereka miliki terutama lahan yang tidak produktif untuk pertanian atau perkebunan. Ia ingin masyarakat di Lampung bisa memanfaatkan hasil pembibitan di Pembibitan Permanen di Desa Karangsari yang merupakan pusat pembibitan terbesar yang ada saat ini dengan beragam jenis tanaman buah buahan dan kayu kayuan.
Ribuan bibit berbagai jenis tanaman tercipta, kelestarian hutan dan masyarakat yang peduli dengan lingkungan akan terus membawa perubahan termasuk perekonomian. Niat baik dan cita cita ini harus tetap lestari di tangan dingin Idi Bantara.