• Latest News

    Kamis, 22 Agustus 2019

    Harapan Warga Metro, DR.H.Andi Surya Ciptakan Metro Kota Cerdas,Kreatif dan Hijau

    DR.H.Andi Surya dan Anna Morinda, Ketud DPC PDIP Kota Metro,
    Pawon Mas, Metro, Rabu (21/8/2019
    )
    (METRO) - Doktor H.Andi Surya sebagai Bakalan Calon Walikota Metro coptimis bahwa  harapan Pemerintah Provinsi Lampung terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Metro Tahun 2020 pada angka 5,9-6,2 %, untuk angka kemiskinan menjadi 7,51% ditargetkan sebesar 78,61.dapat diraih dengan sinergitas seluruh komponen warga

    “Kota Metro saat ini menghadapi berbagai masalah  stunting dan pekerja  sektor informal, angka stunting pada tahun 2018 27,3% tentu memerlukan perhatian khusus, sedangkan kondisi pekerja informal masih meliputi 70% lebih dari seluruh tenaga kerja,”katanya, saat silaturahmi dengan Tokoh Masyarakat di Metro di Pawon Mas, Rabu (21 Agustus 2019)

    Doktor H.Andi Surya merupakan Ketua Yayasan Universitas Mitra Lampung sekaligus Tokoh Pendidikan Lampung, bahkan dengan Beasiswa Umitra telah mengangkat dan membawa serta melahirkan generasi milinial cerdas mampu menjawab tantangan jaman, kata Mas Arif, Warga Metro Selatan yang  merupakan pengagum berat figur DR.H.Andi Surya pada satu kesempatan wawancara di Pawon Mas, Kota Metro, Rabu, (21 Agustus 2019)

    Sementara Pak Karjio, sangat berharap DR.H.Andi Surya mampu membawa Kota Metro menjadi Kota Cerdas, lingkungan tempat tinggal atau  kawannya hijau serta warganya kreatif.

    "Saya berharap banyak kepada Bapak DR.H.Andi Surya supaya Kota Metro ini menjadi kota yang cerda, kawasannya hijau royo-royo serta warganya  kreatif. Saat ini permasalahan sampah menjadi masalah utama,"ujar Drs Karjito, Metro Timur, Rabu (21 Agustus 2019)

    Menanggapi permintaan warga, DR.H.Andi Surya mengulas pemahaman mendalamnyan tentang Kota Metro.

    Kata DR.Andi Surya, Kota Metro adalah salah satu kota di Provinsi Lampung, berjarak 45 km dari Kota Bandar Lampung (Ibukota Provinsi Lampung), merupakan kota terbesar kedua setelah Bandarlampung. Sebelum menjadi kota otonom, Metro merupakan kota administratif yang berfungsi sebagai ibukota Lampung Tengah hingga tahun 1999.

    Sejarah panjang Kota Metro telah mengantarkan wilayah yang dulunya hanyalah bedeng bermetamorfosis menjadi sebuah kota tentunya memiliki  sejarah yang panjang. Kini Metro telah bertransformasi menjadi sebuah  wilayah dengan pusat konsentrasi penduduk dengan segala aspek kehidupannya mulai dari bidang pemerintahan, sosial politik, ekonomi dan budaya.

    Kota Metro yang tak memiliki sumber daya alam berlimpah maupun industri kini justru menjadi tempat mencari nafkah penduduknya. Penduduk kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah ini, Lampung Tengah dan Lampung Timur, mencari nafkah dengan berdagang dan menjual jasa. Karena itu, disiang hari penduduk Metro lebih banyak dibanding jumlah penduduk resminya.

    Metro juga menjadi kota yang menjadi tujuan pendidikan di Lampung.Bagi yang berminat kuliah di perguruan tinggi di Metro, terdapat beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Universitas Muhammadiyah Metro, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Agus Salim, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri, Institut Agama Islam Ma'arif Nahdlatul Ulama, Sekolah Tinggi Pertanian, Akademi Pertanian, PGSD Unila dan masih banyak lainnya.

    Data juga menunjukan bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM)tertinggi  di Provinsi Lampung adalah Kota Metro dan Bandar Lampung dengan IPM 77,30 dan 76,83. IPM merefleksikan tiga pencapaian sekaligus, yaitu indeks harapan hidup (life expectancy index), pendidikan (educational index), dan indeks daya beli (purchasing power parity).

    Indeks pendidikan dapat dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah. Provinsi Lampung memiliki rata-rata lama sekolah 

    7,4 tahun (BPS, 2012), lebih rendah dari nasional 7,6 tahun. Hanya Bandar Lampung dan Kota Metro yang rata-rata lama sekolahnya mencapai 9,75 dan 9,59. Jika dilihat angka partisipasi menurut usia, walaupun 90% penduduk usia 7—15 tahun mengenyam pendidikan sampai SMP, hanya sekitar 50% penduduk usia 16—18 tahun yang bersekolah di SMA. Kecuali untuk Kota Metro dan Bandar Lampung yang angka partisipasi SMA-nya mencapai 70%.

    Dilihat dari angka harapan hidup, masyarakat Lampung memiliki umur rata-rata 70,08 (di bawah angka nasional 72) dengan umur rata-rata tertinggi ada pada masyarakat Kota Metro 72,98 dan Bandar Lampung 71,61. Fakta-fakta ini menunjukan bahwa sesugguhnya letak keunggulan  Kota metro sesungguhnya terletak pada sumber daya manusianya.

    "Karya inovatif para Kepala daerah dalam rangka mendorong kotanya menuju Smart City seyogyanya memang dilandasi oleh perubahan mindset pemerintah dan juga warganya dalam melihat dan mengelola persoalan wilayahnya,"imbuh DR.H.Andi Surya

    Misalnya, Permasalahan Metro sebagai Kota yang terus bertumbuh salah satunnya adalah persoalan pengelolaan sampah. 

    Saat ini Metro hanya memiliki satu Tempat Pembuangan Akhir (TPA)sampah yang menjadi muara dari sampah 160.000 warga Metro.Gerakan Pungut Sampah (GPS) dan tagar #sayangimetro yang terus-menerus digelorakan oleh berbagai komunitas yang ada di Kota Metro tentu belum cukup untuk mengatasi persoalan pengelolaan sampah yang ad di Kota Metro.
    DR.H.Andi Surya bersama Tokoh Masyarakat Kota Metro, Pawon Mas, Rabu (21/8/2019)
    Idenya 1 kelurahan 1 Bank sampah adalah bagian dari insiatif warga  untuk mendorong perubahan perilaku dan pengelolaan sampah. Untuk merealisasikannya gagasan ini bisa diwujudkan dengan kerjasama dengan berbagai stakeholders.

    Sampah-sampah yang dikelola oleh warga melalui Bank Sampah bisa diproduksi menjadiberbagai produk kreatif dan energi terbarukan. Kita bisa melihat bank-bank sampah yang melahirkan berbagai pernak- pernik kreatif hingga pengelolaan samah menjadi pupuk cair hingga biogas. 

    "Hal inilah yang saya pikirkan sebagai cerdas secara lingkungan. Kebersihan  lingkungan menjadikan sebuah kota menjadi nyaman untuk ditinggali,"imbuh DR.H.Andi Surya

    Terkait Kota Cerdas, Smart City bukanlah sekedar penggunaan teknologi maju sekedar untuk mempermudah komunikasi warga dan aparat. Ukuran sebuah kota yang baik adalah tidak hanya sekedar mengunakan berbagai teknologi dan piranti canggih semata tapi lebih kepada bagaimana sebuah kota yang mampu memberikan kenyamanan bagi penduduknya.

    Tiga faktor yang menjadi penilaian kota yang cerdas adalah cerdas secara ekonomi, cerdas secara sosial dan cerdas secara lingkungan yang pada gilirannya diharapkan bisa membantu perkembangan kota secara siginifikan.Bukankah parameter Kota Cerdas adalah mempertimbangkan kemampuan kota untuk mengelola sumber daya yang terbatas secara cerdik demi menjamin bahwa tempat tersebut layak huni bagi warganya.

    Kota dapat dikategorikan sebagai kota yang cerdas secara ekonomi apabila kota tersebut sudah ditopang dengan perekonomian yang baik, kota dapat memaksimalkan seluruh sumber daya kota dan memiliki potensi sebagai penghasil keuntungan bagi pemerintah dan juga penduduknya.

    Kota yang masuk sebagai kota yang cerdas secara sosial, apabila kota tersebut sudah memberikan keamanan, kemudahan dan kenyamanan ketika berinteraksi sosial dengan sesama penduduk ataupun dengan pemerintah kota. Kota yang dikategorikan sebagai kota yang cerdas lingkungan, jika kota tersebut sudah menjadi tempat yang layak huni, sehat, hemat dalam penggunaan energi serta pengelolaan energi.

    Fakta-fakta tentang Metro sebagaimana dipaparkan diatas sesungguhnya membuat warga harus berpikir inovasi dan kreatifitas apa yang dirasa cocok bagi Kota Metro ditengah berbagai keterbatasannya menuju kota yang Cerdas, Kreatif dan Hijau. APBD yang terbatas hanya sekitar Rp.600 Milyar tentu tak memungkinkan untuk membuat mega proyek.  Terlebih jika separuh dari anggaran tersebut telah habis oleh biaya rutin.

    Pertama, adalah cerdas secara ekonomi. Maksudnya, kota ditopang oleh perekonomian yang baik dengan memaksimalkan sumber daya atau potensi kota, di antaranya adalah layanan TIK, tata kelola, dan peran sumber daya manusia yang baik.  Kedua, adalah masyarakat sosial cerdas yang memiliki keamanan, kemudahan, dan kenyamanan dalam melakukan interaksi sosial dengan sesama masyarakat ataupun dengan pemerintah. Ketiga, masyarakat lingkungan cerdas. Maksudnya adalah masyarakat yang memiliki tempat tinggal layak huni, sehat, hemat energi, serta engelolaan energi dengan dukungan layanan TIK, pengelolaan, dan peran SDM (people) yang baik.

    Oleh sebba itu, Universitas dan kampus-kampus yang ada di Kota Metro bisa menggunakan program riset maupun pengabdian terhadap masyarakat untuk mendukung terwujudnya cita-cita Kota yang Cerdas, Kreatif dan Hijau. Begitu juga dengan berbagai komunitas-komunitas warga dapat menggerakan berbagai potensinnya dalam sebuah gerakan lingkungan.Pemerintah bisa  mengalokasikan sejumlah dana untuk mendukung berbagai fasilitas dan  sektor swasta juga dapat mengalokasikan program-program csr-nya untuk  ikut mendukung gagasan Kota Cerdas, Kreatif dan Hijau.
    DR.H.Andi Surya bersama Tokoh Masyarakat Kota Metro, Pawon Mas, Rabu (21/8/2019)
    Keinginan, Metro sebagai Kota Cerdas, Kreatif dan hijau sesunggguhnya tidak membutuhkan biaya yang besar, sepanjang para pihak mampu berpartisipasi dan berkolaborasi. Ada banyak ide, kreatifitas yang bisa dilakukan secara bersama-sama agar kita bisa merasakan bahwa mimpi itu semakin dekat.

    Bila hal ini dilakukan secara simultan dan bersama-sama , saya berkeyakinan bahwa Keinginan Kota Metro yang Cerdas, Kreatif dan Hijau dalam waktu yang tidak terlalu lama dapat diwujudkan, pungkas DR.H.Andi Surya, Calon Walikota Kota Metro Periode 2020-2025 (*)
    • Netizen Comments
    • Facebook Comments
    Item Reviewed: Harapan Warga Metro, DR.H.Andi Surya Ciptakan Metro Kota Cerdas,Kreatif dan Hijau Rating: 5 Reviewed By: harian andalas post
    Scroll to Top