BANDARLAMPUNG (ANDPOST) - Rapat Koordinasi Gubernur (Rakorgub) se-Sumatera di Bengkulu, Selasa (9-7-2019), menghasilkan delapan komitmen. Komitmen itu dituangkan dalam MoU (Memorandum of understanding) atau nota kesepahaman Raflesia.
Sejumlah kesepakatan yang ditandatangani pertama peningkatkan konektifitas antar provinsi di Sumatera melalui pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS) dan jalur kereta api.
Kedua, mewujudkan konektifitas Pulau Jawa dan Sumatera melalui percepatan realisasi pembangunan jembatan Selat Sunda, agar dapat mewujudkan pemerataan pembangunan antara Pulau Jawa dan Sumatera.
Ketiga, mendukung pembangunan Provinsi Kepulauan di Sumatera melalui percepatan realisasi pembangunan jembatan Selat Bangka yang menghubungkan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Sumatera Selatan serta jembatan Batam - Bintan Kepulauan Riau untuk meningkatkan konektivitas serta mendorong pemerintah pusat untuk segera mengesahkan Rancangan Undang Undang (RUU) Daerah Kepulauan.
Keempat, mendukung program tol laut melalui pengembangan pelabuhan pelabuhan di wilayah barat pulau Sumatera dan penguatan posisi pelabuhan Sabang serta mendorong jalur pelayaran wilayah barat Pulau Sumatera sebagai jalur alternatif pelayaran selain Selat Malaka
Kelima, mengembangkan komoditas unggulan Sumatera agar memiliki posisi tawar dan nilai ekonomi yang lebih besar khususnya untuk produk kopi. Para gubernur akan mengembangkan kopi Sumatera sebagai komoditas unggulan Pulau Sumatera dengan membangun gudang kopi sumatera terpusat sebagai pusat kerjasama pemasaran dan peningkatan kualitas produk mulai dari tanam hingga hilirisasi.
Keenam, para kepala daerah juga ingin bagaimana pertumbuhan ekonomi di Sumatera lebih berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional dengan mendukung percepatan penetapan dan pengembangan pelabuhan pulau Baai Provinsi Bengkulu, Batam Provinsi Kepulauan Batam, Sungailiat dan Tanjung Gunung Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai kawasan ekonomi khusus agar dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di pulau sumatera serta mendorong pemerintah untuk memfasilitasi pembentukan kawasan ekonomi khusus lainnya di pulau sumatera sesuai dengan pengajuan masing-masing provinsi.
Ketujuh, para gubernur juga ingin pertumbuhan ekonomi di Sumatera lebih berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional melalui optimalisasi sumber sumber pertumbuhan ekonomi baru dan meningkatkan produktivitas serta hilirisasi komoditas unggulan pulau sumatera yang saat ini sudah menjadi unggulan masing masing provinsi.
Kedelapan mendorong peningkatan peran Pulau Sumatera sebagai pendukung logistik pulau jawa untuk komoditas pangan.
Pada rakor ini sejumlah tokoh juga menjadi keynote speech seperti Jimly Asshidiqie yang memaparkan hukum tata Negara. Acara dilanjutkan dengan kunjungan kerja bersama para gubernur se-Sumatera ke KEK Pulau Baai di PT. Pelabuhan Indonesia II. (rilis)