• Latest News

    Selasa, 24 Juli 2018

    Produksi Padi di Lampung Selatan Merosot


    LAMPUNG SELATAN (Andpost) - Produksi padi selama panen musim rendeng 2018 di Lampung Selatan turun tajam. Seperti di wilayah Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, merosot. Jika dibanding dengan musim panen sebelumnya hasil produksi pertanian di wilayah tersebut turun 50 persen.
    Ketua Gapoktan Mekarmukti Desa Mekarmulya, Darto mengatakan pada panen musim rendeng tahun ini produksi padinya merosot hingga 4 ton per hektare. Tahun ini rata-rata produksi padi hanya mencapai 3 - 3,5 ton per ha, padahal tahun sebelumnya produksi mencapai 7 ha. 

    "Petani di naungan Gapoktan Mekarmukti merosot tajam. Apalagi tanaman padi yang masa panennya terakhir. Rata-rata tahun ini hasil produksi hanya 3 ton - 3,5 ton per ha. Bahkan, ada yang hanya 1 ton per ha," katanya, Selasa (24/7/2018).

    Dia mengatakan merosotnya hasil produksi padi di desa itu lantaran diserang hama dan faktor cuaca. Adapun hama yang sempat merusak tanaman padi adalah hama pengerat (tikus, red). 

    "Faktor lainnya cuaca, karena awal 2018 lalu sering turun hujan. Penurunan hasil produksi padi ini tidak sebanding dengan harga gabah kering panen (GKP). Ya, paling petani hanya balik modal," kata dia. 

    Padahal, petani padi di Lampung Selatan dapat bantuan benih bibit. Setidaknya ada 53.225 kilogram atau 53,2 ton diberikan kepada petani korban banjir beberapa bulan lalu.

    Kepala UPTD Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (P3) Kecamatan Palas, Agus Santosa mengatakan bantuan cadangan benih nasional (CBN) dan Cadangan benih daerah (CBD) telah disalurkan ke petani. Bantuan benih sebanyak 53,2 ton disalurkan yang tersebar di 18 desa se-Kecamatan Palas.

    "Semua bantuan sudah di salurkan kepada petani langsung. Bantuan benuh sebanyak 53,2 ton itu untuk luasan sawah seluas 2.129 hektare," kata beberapa waktu lalu

    Agus merenci bantuan benih tersebut diberikan kepada petani di Desa Sukaraja 25 ha, Sukabakti 15 ha, Bumirestu 539 ha, Tanjung Jaya 76 ha, Palas Pasmah 60 ha, Bumidaya 10 ha, Bumi Asih 76 ha,Bandanhurip 377 ha, Bumi Asri 73 ha, Pulau Jaya  117 ha, Bali Agung  415 ha, Rejomulyo 87 ha, Bangunan 47 ha, Sukamulya 13 ha, Pematang Baru 46 ha, Mekarmulya 66 ha, Palas Jaya 62 ha.

    "Setiap petani mendapatkan bantuan benih sebanyak 25 kilogram per hektare. Sedangkan, varietas yang diberikan mikinggo, ciherang dan monkongga," kata dia.

    Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian (P3) Kecamatan Palas, Agus Santosa, mengatakan pada musim rendeng 2018 hasil produksi padi alami penurunan berkisar 2 ton per ha. Rata-rata produksi padi di Palas berkisar 6—7 ton per ha.

    “Beda dengan tahun sebelumnya bisa mencapai 7—8 ton per ha. Ada yang mencapai 9 ton. Sekarang ini untuk mencapai 8 ton per ha tidak ada,” kata dia.

    Menurutnya, penurunan produksi padi tahun ini dikarenakan faktor cuaca dan serangan hama. Namun, faktor yang membuat petani menjerit adalah karena banjir dan hujan disertai angin kencang. "Saat ini masih ada 600 ha tanaman padi di Palas baru dipanen. Tanaman padi tersebut merupakan tanaman yang terdampak banjir beberapa waktu lalu," katanya. (Dbs)
    • Netizen Comments
    • Facebook Comments

    0 Post a Comment/Comments:

    Item Reviewed: Produksi Padi di Lampung Selatan Merosot Rating: 5 Reviewed By: harian andalas post
    Scroll to Top